Salah
satu sektor penopang ekonomi terbesar masyarakat di Desa Bandung adalah pertanian.
Hal ini terlihat dari luas lahan pertanian melebihi setengah dari luas
pemukiman. Fakta ini berbanding terbalik ketika musim kemarau tiba. Kemarau
menjadi salah satu kendala masyarakat yang ada di Desa Bandung untuk melakukan
kegiatan pertanian. Terkendalanya sistem irigasi membuat sebagian besar luas
lahan di desa ini menjadi lahan tidur pada musim kemarau.Melihat
kedaan tersebut kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 77 dari Universitas Trunojoyo
Madura memberikan alternatif yang dapat dilakukan oleh masyarakat yaitu
budidaya ikan lele.
Benih yang mudah dijangkau dari segi harga dan sifat lele
yang tahan akan cuaca, menjadi alasan utama mengapa lele mudah untuk
dibudidayakan di Desa Bandung. Faktor pendukung lainnya adalah adanya lahan
kosong disetiap rumah warga yang tidak dimanfaatkan secara maksimal.
Bermodalkan terpal bekas dan galian tanah berukuran 2x1 meter dengan kedalaman
1 meter mampu menampung 500 benih ikan berukuran 7-9 cm. Proses pemberian pakan
sangat mudah dilakukan 3x1 sehari pada
pukul 09.00, 17.00, dan 21.00 WIB. Disamping itu, kalangan ibu rumah tangga
yang kesehariannya lebih banyak dirumah juga dapat berpartisipasi dalam
kegiatan budidaya ini. Dalam kurun waktu ± 2 bulan lele dapat dipanen dengan
omset minimal 2 juta rupiah dalam sekali panen.
Adanya
budidaya ikan lele di Desa Bandung ini
diharapkan mampu memperbaiki kondisi perekonomian masyarkat Desa Bandung
Kecamatan Konang Kabupaten Bangkalan. (KKN77).
0 Komentar